1. Apa yang menjadi
kunci sukses Amazon.com?
Amazon.com bukanlah yang pertama kali
melakukan penjualan buku melalui internet, sang inovator adalah Charles Stack
yang membuat situs books.com. Justru
amazon.com yang merupakan pemain ketiga di pasar penjualan buku online begitu
kuat bahkan bisa mengantarkan Jeff Bezos ke dalam daftar orang terkaya di
dunia.
Jeff Bezos sendiri telah mempelajari
seluk beluk bisnis di bidang ini jauh sebelum membuat amazon.com. Beliau juga
mempelajari teknologi internet itu sendiri, sehingga membuat Jeff begitu ahli
dalam bidang e-commerce. Hal inilah yang mungkin tidak dimiliki oleh Charles
Stack.
Tidak hanya menguasai e-commerce,
Jeff juga membangun tim yang kuat dan berkompetensi di bidangnya masing-masing.
Hal ini sangatlah penting dalam membangun bisnis. Bisnis tidak dapat dilakukan
sendirian.
Jeff tidak segan-segan mengeluarkan
biaya yang besar untuk amazon.com. Ia menambahkan search engine ke dalam
situsnya, search engine ini dibelinya dari perusahaan Junglee. Search engine
sangat memudahkan pembeli untuk mencari apa yang mereka butuhkan di amazon.com.
Jeff juga membangun jaringan distribusi yang kuat untuk pengiriman barang, hal
inilah yang membuat amazon.com semakin sulit ditandingi perusahaan lain.
Tampaknya Jeff sangat paham bahwa konsumen benar-benar menyukai ‘kemudahan’.
Yang tak kalah menarik adalah nama
amazon itu sendiri. Dalam dunia bisnis merk sangatlah penting, ‘amazon’ adalah
sebuah kata yang sangat mudah diingat dan tidak terlalu panjang. Pemilihan merk
ini juga memiliki peran besar dalam kesuksesan amazon.com.
2. Jelaskan bagaimana Jeff menciptakan peluang
bisnis amazon!
Pertama mindset yang ia miliki berbeda
dari kebanyakan orang pada umumnya. Kita hidup di dunia (negara) di mana kita
tidak terbiasa berfikir tentang apa yang kiranya bisa kita ciptakan. Meminjam
istilah psikoanalis Erich Fromm, kita hidup di negeri di mana mindset utamanya
adalah memiliki (to have), bukan menjadi/berkarya (to be). Nah Jeff Bezos
berpegang pada mindset utamanya yaitu berkarya sehingga ia dapat menciptakan
ide2 brilian yang membuka lebar peluang bisnis untuk dirinya sendiri. Jeff yang
selepas kuliah bekerja sebagai manajer administrasi dan pengembangan di FITELL
sebuah perusahaan yang sedang menciptakan jejaring komputer untuk menangani
bisnis keuangan internasional, mengundurkan diri karena FITTEL tidak berkembang
sebagaimana yang dia diharapkan walaupun ia mendapat jabatan sebagai wakil
direktur. Dia pindah pekerjaan sebagai asisten wakil presiden direktur untuk
Global Fiduciary Service di Bankers trust dan setelah itu ia bekerja sebuah
perusahaan yang meneliti peluang bisnis baru dalam beragam bidang mulai dari perangkat
lunak komputer hingga asuransi. Inovasi yang ia lakukan membuatnya diangkat
menjadi wakil presiden direktur. Kemampuannya dalam bidang IT membuatnya
melihat ada peluang bisnis besar melalui internet. Jeff menginventaris apa saja
yang bisa dijual lewat internet dan membuat daftar 20 barang yang terlaris
mulai dari peralatan kantor , musik, pakaian hingga perangkat lunak komputer.
Setelah sekian lama mempelajari, jeff menemukan bahwa buku adalah hal yang
teratas dalam daftar itu. Ide yang ia munculkan ini tidak mendapat respon
positif dari bosnya sehingga ia
mengundurkan diri dan memulai usahanya sendiri. Dengan ketekunan, keahlian
teknis, dan komitmen terhadap kualitas yang ia miliki, Jeff mendirikan amazon
com walaupun awalnya hanya bermula dari sebuah garasi. Dia mengharapkan
usahanya berkembang sebesar sungai amazon dan begitulah faktanya. Lalu mengapa
amazon.com menuai sukses besar? Jawabannya karena jeff dan timnya telah
berhasil membuat sistem sehingga proses belanja online menjadi proses belanja
yang mudah dan menyenangkan. Amazon.com juga sangat memperhatikan konsumennya
dengan mencatat dan menyimpan data yang dibeli konsumennya dan merekomendasikan
buku serupa dan terkait. Akhirnya amazon.com tumbuh berkembang dari toko buku
menjadi toko serba ada online dengan menjual apa saja yang bisa dijual di
internet seperti elektronik, pakaian, sepatu, sofaware, MP3 download dll. Jeff
bezos membuat 6 prinsip sehingga bisnisnya bisa berkembang seperti sekarang ini
yaitu:
1. Obsesi pelanggan. memberi pelayanan
kepada pelanggan dengan harga senmurah mungkin dan waktu secepat mungkin.
2.Kepemilikan. semua karyawan diberi
peluang untuk menjadi pemegang saham di amazon.com.
3. Ambil tindakan segera. Jeff bezos
suka sekali menggunakan kata kata: lakukan sekarang, wujudkanlah, jangan
menunda nunda. Dan tentu saja ditambah kata Tumbuh Besar dengan Cepat.
4. Kesederhanaan. Jeff Bezos selalu
berusaha membuat sistem yang sederhana dan tidak pernah menghamburkan uang
untuk dekorasi atau kemewahan.
5. Standar karyawan yang tinggi.
Amazon.com tetap menginginkan memiliki karyawan yang cerdas. mereka disaring
lewat daftar riwayat hidup dan wawancara untuk menemukan mereka.
6. Inovasi. Amazon.com terus
memperkenalkan ide baru, sistem baru dan penawaran baru kepada
pelanggannya.
Kemampuan Jeff Bezos membaca situasi
pada saat itu, membuatnya bisa menangkap peluang bisnis sehingga amazon bias
menjadi perusahaan online terbesar saat ini.
3. Darimana ide bisnis amazon
muncul?
Pada 1992, di masa awal pertumbuhan internet, Jeff Bezos
sebetulnya mulai melihat potensi luar biasa dari kedahsyatan pemasaran
internet. Pada saat itu belum ada perusahaan seperti Amazon ketika Bezos sedang
meneliti perangkat lunak dan internet untuk sebuah perusahaan di New York City.
Dia tertarik dengan kemungkinan mendirikan usaha menjual buku melalui World
Wide Web dengan cara yang hampir sama seperti perusahaan yang menerima pesanan
dan menjual buku melalui pos. Semakin dia menekuni seluk beluk internet dan
melakukan riset untuk barang terlaris yang dijual lewat surat. Hasilnya, buku
berada di peringkat teratas. Sejak itu dia menyadari bisnis buku sebagai bisnis
raksasa. Setelah bertemu dengan para penerbit terkemuka di Amerika Serikat,
Jeff Bezos semakin yakin dengan idenya itu.
Kemudian Jeff Bezos mencoba mengusulkannya kepada bosnya,
David Shaw. Namun sang bos tidak tertarik. Lalu Jeff mengajak koleganya,
MacKenzie. Dan Jeff kembali mundur dari perusahaan tempatnya bekerja. Bersama
MacKenzie, sang partner bisnis, dia membangun bisnis tersebut. Orang tua Jeff
Bezos pun ikut mendukung. Bahkan menyiapkan dana pendukung sebesar sekitar 300
ribu US dollar, yang sebetulnya dana simpanan masa tuanya.
Bisnis pun dimulai. Sebuah rumah mungil di Seattle
dibeli. Garasi rumah itu disulap menjadi tempat kerja. Jeff dan MacKenzie
merekrut beberapa programer. Mereka awalnya berkonsentrasi untuk membuat bank
data yang dapat menyimpan semua pesanan buku dan informasi pelanggan dan juga
mengembangkan software yg dapat memproses pesanan pelanggan.
Tidak ketinggalan Jeff mengupgrade kemampuan marketingnya
dengan mengikuti kursus penjualan buku secara intensif. Dia sadar betul
pentingnya belajar sebagai investasi dalam bisnis.
Selama proses persiapan tersebut, Jeff Bezos sempat
dipusingkan dengan dana untuk menggaji para karyawannya. Meski dia masih punya
tabungan dari hasil bekerjanya selama ini, dia sadar kalau tidak bisa terus
menerus seperti itu. Maka Jeff Bezos pun mencari investor. Kenalan dan
teman-temannya dihubunginya. Dari 62 orang yang ditawari, 22 orang yang
bersedia. Mereka masing-masing menanamkan modal 50 ribu dollar dan pada 6 Juli
1995, Amazon.com diluncurkan.
4. Carilah model bisnis seperti
amazon.com di Indonesia!
Model bisnis
seperti amazon.com di Indonesia yaitu:
a. Zalora.co.id
Zalora adalah situs web belanja kebutuhan fashion yang menawarkan
produk-produk dari berbagai brand terkemuka, baik local maupun internasional.
Zalora didirikan pada tahun 2012 dan merupakan salah satu cabang belanja online
terbesar di eropa. Kelebihan yang ditawarkan oleh zalora yakni pelanggan tidak
dikenakan biaya pengiriman ke seluruh Indonesia dan menyediakan garansi
pengembalian barang apabila pelanggan tidak puas atas produk yang diterimanya.
Garansi tersebut berlaku selama 7 hari.
b. Tokobagus.com
Tokobagus.com adalah pusat jual beli online terbesar di Indonesia.
Tokobagus merupakan tempat untuk mencari barang baru dan bekas berkualitas
seperti produk handphone murah, computer, fashion, mobil bekas, motor, rumah
dan property, peralatan rumah tangga, aneka jasa, dan juga lowongan kerja.
Untuk para penjual, pasang iklan gratis adalah salah satu layanan yang
disediakan oleh tokobagus.com. Iklan tersebut akan dilihat oleh ratusan ribu
orang setiap harinya. Bertransaksi di tokobagus.com, baik jual maupun beli
tidak dikenakan biaya, semua disediakan gratis. Penjualan tokobagus.com
meliputi seluruh provinsi di Indonesia sehingga tampilan tokobagus.com memiliki
[pilihan tempat dan kategori agar memudahkan konsumen dalam jual beli.
Tokobagus.com juga menampilkan produk secara detail dan lengkap dengan alamat
pemilik barang sehingga kita bisa langsung bertransaksi dengan pemilik untuk
menghindari penipuan.
c. Tokobagus-online.com
Merupakan webstore yang tidak ada hubungannya dengan
tokobagus.com, walaupun sekilas kita melihat ada kemiripan nama.
Tokobagus-online.com melakukan kerjasama dengan beberapa rekanan pemilik barang
(distributor-get low price) untuk dipasarkan melalui tokobagus-online.com. Rekanan
yang bekerja dengan tokobagus-online.com, akan menaati semua peraturan yang
ditetapkan oleh tokobagus-online.com baik itu dalam pengiriman barang, kualitas
barang, harga barang, hingga diskon yang diberikan. Tokobagus-online.com akan
memastikan kepuasan pelanggan, semua complain dari pelanggan akan menjadi
masukan untuk tokobagus-online.com.
Tokobagus-online.com bertanggungjawab penuh terhadap semua produk
yang dijual, jaminan kualitas, jaminan pengiriman, harga yang ditawarkan, dan
kepastian pengiriman barang. Hal ini bertujuan untuk menghindari penipuan
belanja online.
5. Apa kelemahan
toko buku online di Indonesia?
Modernitas adalah hal yang berkaitan dengan
praktis , mudah , simple dan efisien. Hal tersebut merupakan peluang bisnis
yang sangat potensial dan dapat terjawab dengan perkembangan toko online di
Indonesia semakin menggembirakan. Berbagai jenis usaha belakangan marak
diusahakan secara online. Dari jualan baju, tas, sepatu, makanan, hingga
buku.
Namun dibandingkan toko online yang menjual
pakaian atau busana, daya tarik toko buku online tampaknya
masih kalah jauh. Bahkan kalau diperhatikan, jumlah kunjungan pada situs atau
toko buku online masih jauh dari menggembirakan.
Memang dibandingkan membeli buku di toko buku
online, masyarakat masih lebih suka mengunjungi toko buku offline. Selain dapat
memilih dan membandingkan dengan buku dari berbagai penerbit lainnya,
membeli buku secara langsung juga terasa lebih puas. Belum lagi suasana toko
buku offline terasa lebih kuat dari pada sekedar melakukan transaksi buku
secara online.
Selain itu, salah satu kelemahan
kebanyakan bisnis online pada umumnya adalah soal kepercayaan. Baik
menyangkut kepercayaan terhadap pengiriman produknya maupun kepercayaan
terhadap kredibilitas pemilik situs atau toko online itu sendiri.
Fenomena Bisnis E-Book
Salah satu fenomena yang mengiringi
perkembangan toko buku online adalah munculnya bisnis e-book di
internet. Ada beberapa yang menarik dari fenomena bisnis e-book ini,
diantaranya :
- E-book sebagai buku yang ditulis melalui komputer dan dijual secara online tidak memiliki ukuran standar menyangkut harga jualnya. Tak sedikit e-book yang dijual seharga Rp 200 ribu lebih padahal ketebalannya kurang dari 150 halaman. Hal ini berbeda dengan buku cetak yang harga jualnya biasanya sekitar 5 hingga 6 kali dari biaya produksi.
- Bisnis e-book dilakukan melalui promosi yang demikian heboh dan digelorakan sebagai cara untuk mendapatkan penghasilan dan kaya secara mendadak. Kondisi yang tidak kondusif ini mengaburkan batasan atau pengertian e-book, dan lebih sering dicampur aduk dengan pengertian program komputer atau mesin robot yang bekerja secara otomatis.
Kondisi tersebut, secara tidak langsung,
mempengaruhi bisnis buku secara online pada umumnya. Apalagi belakangan muncul
penolakan terhadap bisnis e-book yang ditengarai mengandung unsur manipulasi
terhadap isi buku yang ditulisnya.
Oleh karena itu diharapkan, para pelaku bisnis
took buku online dapat meningkatkan kredibilitasnya sehingga memperoleh
kepercayaan consumer. Hal ini dapat membuat took buku online di Indonesia dapat
berkemvang dengan baik. Satu hal yang paling penting juga adalah pengetahuan
masyarakat tentang e-book. Banyak orang belum paham apa itu e-book dan apa
manfaatnya sehingga pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan adanya e-book
juga berpengaruh terhadap berkembangnya bisnis ini.
6. Mengapa perkembangan bisnis online di
Indonesia tidak secepat pertumbuhan di Negara lain? Kendala apa yang dihadapi?
Bisnis online di Indonesia tidak secepat
pertumbuhan di Negara lain karena masyarakatnya itu sendiri. Seiring dengan
banyaknya tindak criminal di Indonesia, salah satunya adalah penipuan, yang
mengakibatkan masyarakat serba was-was ‘takut ditipu’. Apalagi dalam bisnis
online kita tidak langsung berhadapan dengan penjualnya melainkan kita hanya
bernegosiasi melalui internet. Hal ini memicu timbulnya negative thinking.
Contohnya: bila pembayaran dilakukan melalui rekening bank, masyarakat takut
apabila nanti uangnya sudah ditransfer tetapi barang tidak sampai di tangan
konsumen. Oleh karena itu masyarakat Indonesia cenderung membeli barang secara
langsung. Contohnya pasar tradisional, supermarket, dll.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, kendala
yang dihadapi ada banyak, beberapa contohnya yaitu adanya penipuan, negative
thinking, dan teknologi yang belum secanggih Negara maju, sehingga banyak
masyarakat yang belum mengenal bisnis online.
7. Menurut anda, bagaimana perilaku konsumen
online di Indonesia, bisakah bisnis online berkembang di Indonesia?
Menurut kelompok kami, perilaku konsumen
online di Indonesia masih sangat rentan was-was berlebihan. Apabila ada yang
membeli barang secara online cenderung barangnya tidak terlalu mahal karena
apabila terjadi penipuan, maka kerugian yang dialami tidak terlalu besar. Dari
hal tersebut kita bisa melihat bahwa konsumen di Indonesia masih ragu untuk
memesan barang yang mahal secara online sehingga mayoritas konsumen cenderung
membeli barang yang harganya agak murah.
Bisnis online di Indonesia menurut kami bisa
berkembang walaupun membutuhkan waktu yang lama karena para pelaku bisnis
online harus bisa mempengaruhi mindset masyarakat Indonesia dengan cara
meningkatkan pelayanan dan kredibilitasnya di mata konsumen, dan juga
memperkenalkan bisnis online kepada masyarakat luas sehingga seluruh masyarakat
Indonesia tau adanya bisnis online.
No comments:
Post a Comment