BAB 14
PENGUMPULAN
DAN PENGUJIAN BUKTI AUDIT
Pengumpulan Bukti Audit
Dalam rangka pengumpulan bukti audit, auditor harus menyadari bahwa terdapat perbedaan materi pengumpulan bukti audit pada audit keuangan dan audit kinerja.Pada pelaksanaan audit keuangan, auditor
membutuhkan bukti-bukti untuk melakukan verivikasi atas asersi dalam laporan keuangan. Dalam audit kinerja, auditor lebih menekankan pada penggunaan data keuangan maupun data operasional untuk menilai; (1) apakah sumberdaya diperoleh secara ekonomis, (2) apakah sumber daya dimanfaatkan secara efisien,
dan (3) apakah tujuan organisasi, program, atau kegiatan dapat dicapai secara efektif.
TujuanPengumpulanBukti
Audit
Umumnya, data dikumpulkan untuk memudahkan dalam menjelaskan objek yang diaudit.Selain itu, pengumpulan data berguna untuk mengukur
output dan dampak dari bidang
yang diaudit, menguji hipotesis,
dan menjelaskan mengenai kinerja atau kekurangan dari kinerja auditee. Pengumpulan audit juga merupakan bagian dari proses pembelajaran internal,
dimana auditor dapat memahami cara auditee dalam menjalankan fungsinya.
Teknik-
teknik Pengumpulan Bukti Audit
·
Review Dokumen
Review dokumen dapat digunakan untuk memahami entitas dan menelaah peraturan.Untuk itu, pihak pejabat
yang diaudit wajib memberikan dokumen
yang diminta oleh auditor,
tentunya yang berkaitan dengan
audit. Namun terdapat beberapa kekurangan dari metode ini, antara lain membutuhkan waktu yang cukup lama serta tenaga dan pikiran yang lebih besar. Metode ini juga tidak memberikan bukti fisik.
·
Wawancara (Permintaan Keterangan)
Wawancara dilakukan oleh
auditor untuk memperoleh,
melengkapi, dan/ atau meyakini informasi yang dibutuhkan terkait dengan tujuan audit. Kelebihan dari wawancara adalah dapat mengetahui emosi pihak
yang diwawancarai dan dapat menganalisis kemungkinan penyebabnya. Kekurangannya adalah hasil wawancara perlu diperkuat dengan sumber lainnya,
menuntut keahlian inter personal, dan kemungkinan adanya jawaban
yang mendua.
·
Kuesioner
Kuesioner dapat digunakan untuk memperoleh masukan mengenai mutu pelayanan dan membantu menganalisis sebab akibat. Kelebihan kuesioner adalah efektif untuk memperoleh pendapat dari banyak orang dan memberikan tingkat keyakinan yang cukup tinggi. Adapun kekurangannya adalah butuh waktu dan kadang sulit membuat keputusan.
·
Observasi Fisik
Observasi digunakan ketika auditor ingin menguji keberadaan suatu asset fisik guna mengetahui kesesuaian mutu dengan kriteria. Observasi dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan pemotretan, perekaman, dan/ atau pengambilan contoh fisik objek yang dilakukan oleh auditor.
Pengujian Bukti Audit
Bukti yang telah diperoleh dengan berbagi teknik masih perlu diuji. Pengujian dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metodologi meliputi tidak hanya sifat dan prosedur yang dijalankan auditor, namun juga sejauh mana prosedur tersebut harus dilakukan.
Tujuan dan Manfaat Pengujian Bukti Audit
Pengujian bukti-bukti
audit dimaksudkan untuk menentukan atau memilih bukti-bukti
audit yang penting dan perlu sebagai bahan penyusunan suatu temuan dan simpulan
audit. Selain itu, berdasarkan bukti-bukti yang sudah diuji auditor dapat melakukan hal-hal berikut:
1.
Mengembangkan hasil pengujian untuk menilai apakan kinerja entitas yang diaudit telah sesuai dengan criteria atau tidak.
2.
Mengumpulkan hasil pengujian dan membandingkannya dengan tujuan audit tersebut.
3.
Mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki kinerja entitas tersebut.
4.
Memanfaatkan hasil pengujian untuk mendukung rekomendasi dan simpulan
audit.
Langkah-
Langkah Pengujian Bukti Audit
1.
Menentukan teknik pengujian
2.
Membandingkan hasil pengujian bukti-bukti audit dengan kriteria audit
3.
Mengidentifikasi sebab dan akibat dari perbedaan
4.
Mengidentifikasi usulan rekomendasi atas temuan
Teknik Analisis Bukti Audit
Pengujian bukti
audit dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik,
seperti model logika program, perbandingan dengan rasio, analisis regresi, analisis manfaat-biaya, atau simulisasi.
Penggunaan Konsultan
No comments:
Post a Comment