Mar 24, 2015

audit kinerja





RESUME BAB 1: KONSEP SEKTOR PUBLIK
Pengertian Sektor Publik
Sektor publik dapat diartikan sebagai sektor pelayanan yang menyediakan barang/ jasa bagi masyarakat umum dengan sumber dana yang berasal dari pajak dan penerimaan negara lainnya, dimana kegiatannya banyak diatur dengan ketentuan atau peraturan.
Barang Publik : Produk sektor Publik
Barang publik merupakan barang dan jasa yang diaddakan oleh sektor publik (pemerintah) untuk kepentingan masyarakat. Terdapat dua sifat utama barang publik, yaitu nonexcludability (tanpa pengorbanan) dan nonrivalness in consumption (tanpa persaingan).
Dalam menentukan jumlah dan harga barang pada sektor publik memerlukan suatu proses (termasuk politik) yang cukup panjang berbeda pada sektor privat yang mempertimbangkan secara dominan pada maksimalisasi keuntungan yang diperoleh.
Komponen Sektor Publik
Komponen Sektor Publik menurut GFS manual 2001, yakni Sektor Pemerintah dan Perusahaan Publik. Dimana Sektor Pemerintah terdiri dari Pemerintah Pusat, Pemerintah negara bagian/ provinsi/ wilayah, dan Pemerintah daerah. Dan perusahaan Publik terdiri atas Perusahaan Publik Keuangan dan Perusahaan Publik Non Keuangan.
Manajemen Sektor Publik
Dasar keputusan pada manajemen Sektor Privat lebih banyak didasarkan pada rasional ekonomi dan tingkat keuntungan yang akan dicapai, berbeda dengan manajemen sektor publik yang memiliki siklus perencanaan yang merupakan tahapan awal, yakni Perencanaan Strategis dan Operasional. Dimana siklusnya sbb.
1.      Perencanaan Strategis yang merupakan bentuk perencanaan jangka panjang atau jangka menengah yang dilakukan untuk tujuan dan sasaran strategis organisasi.
2.      Perencanaan Operasional yang merupakan penjabaran dari perencanaan strategis dalam jangka pendek yang umumnya memuat target dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama setahun.
3.      Penganggaran
4.      Pengendalian dan Pengukuran
5.      Pelaporan yang merupakan salah satu sarana untuk mewujudkan akuntabilitas organisasi publik.


Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Pengukuran Kinerja Sektor publik memiliki tujuan:
1.      Menciptakan akuntabilitas Publik
2.      Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi
3.      Memperbaiki kinerja periode-periode berikutnya
4.      Menyediakan saran pembelajaran pegawai
5.      Memotivasi pegawai
Permasalahan Pengukuran Kinerja Sektor Publik
1.      Pemerintah memberikan kewajiban dan nilai bukan pada produk/ barang kepada masyarakat
2.      Organisasi-organisasi  publik biasanya lebih banyak melibatkan suatu proses daripada produk
3.      Suatu proses yang baik belum tentu menghasilkan produk akhir yang dapat diterima oleh semua pihak
4.      Suatu produk publik biasanya tidak dihasilkan oleh satu organisasi melainkan bersama-sama dengan pihak lain.
5.      Kinerja Publik tidak terisolasi
6.      Unsur sebab akibat dalam sektor publik sering tidak jelas
7.      Lingkungan yang sangat dinamis
Aspek pengukuran kinerja sektor publik meliputi: Input, Proses, Output,  Outcome. Dimana konsep ini berkaitan erat dengan economy (Pengadaan Input), efficiency (Proses Input menjadi Output), dan effectiveness (manfaat serta dampak dari output dan outcome).
Pada saat pengukuran efisiensi yang hanya membandingkan antara input dan output belum tentu menunjukkan efisiensi sesungguhnya, maka untuk mengukur yang sebenarnya ada standar efisiensi, yaitu Standar teknik, historis, perbandingan dengan organisasi lain, dan Pemanfaatan Utilitas.
Perluasan Konsep 3E Pada Sektor Publik
Dalam Sektor Publik yang memiliki konsep 3E (economy, efficiency, effectiveness) diperluas dengan menambahkan equity (Keadilan) dimana semua masyarakat mempunyai kesempatan sama untuk memperoleh pelayanan, tanpa adanya diskriminasi.
Sektor Publik dan Keuangan Negara
Sektor Publik dan Keuangan Negara bagaikan dua sisi mata uang. Sektor Publik menggunakan keuangan negara sebagai sumber daya, sedangkan keuangan negara dikelola oleh sektor publik.

No comments:

Post a Comment