Jenis Struktur Teoritis
Berdasarkan Wikipedia Bahasa Indonesia, Teori
adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Defenisi dari Teori menurut Mario Bunge adalah suatu
sistem sistem hipotesis, dimana rumusan hukum terlihat jelas diantaranya.
Sehingga kita dapat mengatakan bahwasannya inti dari teori adalah suatu sistem
dari rumusan hukum.
Hukum atau ilmu hukum
adalah suatu sistem aturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat dan
dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas melalui lembaga atau
institusi hokum
Dalil bisa disebut
pendapat yang dikemukakan dan dipertahankan sebagai suatu kebenaran atau
keterangan yg dijadikan bukti atau alasan suatu kebenaran
Konsep adalah universal
di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya. Konsep
juga dapat diartikan pembawa arti.
Variabel adalah suatu
besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi peristiwa atau
hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, kita akan mmeperoleh lebih mudah
memahami permasalahan. Hal ini dikarenakan kita seolah-olah seudah mendapatkan
jawabannya
Hipotesis adalah
pernyataan dalam bentuk dugaan sementara yang harus dibuktikan kebenaranya.
Unsur-unsur yang terkandung dalam teori adalah konsep, dalil, dan hipotesis
yang saling berhubungan dalam sebuah struktur sistematis yang memungkinkan
diberikannya penjelasan dan prediksi. Hubungan yang sistematis dari hipotesis
yang saling berhubungan ini diperoleh melalui formalisasi suatu teori.
Tingkatan formalisasi terdiri dari enam jenis utama struktur teoritis.
1.
Teori
Deduktif lengkap
Sebuah
struktur formal yang lengkap dengan penjelasan secara penuh dan menyeluruh dan
perluasan deduktifnya dinyatakan secara lengkap.
2.
Teori
Hierarki
Teori dimana
komponen-komponennya terdiri dari kumpulan prinsip-prinsip dasar
3.
Teori
Prapenggandaian Sistematis
Teori yang
mengandaikan isi teori dari sebeumnya sudah lengkap atau lengkap sebagian
4.
Teori
Kuasi-deduktif
Teori yang
seolah-olah deduktif karena menggunakan logika induktif dan proses induktif yang tidak lengkap, atau
mengandalkan primitif relatif.
5.
Teori
Percobaan
Sistem
yang dibuat tanpa modifikasi yang
signifikan, hanya sebagian yang bisa dibuat menjadi struktur formal dan
sebagian lain tidak dapat diformalisasi
6.
Teori
yang Saling Berhubungan
Teori yang
komponennya saling terhubung sehingga membentuk suatu konfigurasi atau pola
yang dapat diidentifikasi.
3.1.2 Fungsi dan Struktur Teori
John Harvard dan Sheth Jagdish mengklasifikasikan fungsi teori menjadi
empat kategori :
Ø Fungsi Deskriptif
Mencakup penggunaan gagasan atau konsep dimana memberikan
penjelasan terbaik atas suatu fenomena dan kekuatan yang mendasarinya
Ø Fungsi Pembatasan
Mencakup pemilihan suatu kumpulan peristiwa favorit yang
harus dijelaskan dan memberikan pengertian atas abstraksi yang diformulasikan
dalam tahap tersebut
Ø Fungsi Generatif
Kemampuan untuk menghasilkan hipotesis yang dapat diuji,
yang merupakan suatu tujuan utama dari suatu teori, atau untuk memberikan
prasangka, pemikiran, dan ide – ide yang
menjadidasar pengembangan suatu hipotesis
Ø Fungsi Integratif
Kemampuan untuk menyajikan secara koheren dan konsisten,
integrasi dari berbagai konsep dan hubungan dalam suatu teori.
Struktur suatu teori sama pentingnya juga karena menentukan fungsi dari
teori tersebut. Struktur ini dapat digambarkan dalam tingkat-tingkat tertentu,
diantaranya
1) Tingkat abstraksi
Meliputi penyederhanaan dan generalisasi konsep dan hubungan untuk
menghilangkan fitur-fitur yang kurang relevan dalam menjelaskan suatu fenomena.
2) Realisme versus Idealisme
Para realis berpikir bahwa dunia telah memberikan mereka satu struktur yang
harus mereka temukan. Mereka percaya apapun yang mereka rasakan benar-benar ada
dan berasal dari dunia ini. Sedangkan
para idealis meyakini bahwa tidak terdapat dunia realistis eksternal dan riset
yang dilakukan adalah untuk menciptakan struktur bukan menemukannya. Para
Idealis berpikir bahwa kehidupan memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri
3) Objektivitas versus subjektifitas
Mencerminkan dilema yang dihadapi oleh para peneliti dalam memandang suatu
konsep dan usulan secara objektif, yaitu, dengan memberikan suatu arti yang
umum, atau secara subyektif, yaitu memberikan suatu arti pribadi yang unik.
4) Introspeksi versus ekstrospeksi
Mencerminkan dilema peneliti apakah memformulasikan teori secara
introspektif, yaitu dari sudut panjang objek yang menjadi studi, atau secara
ekstrospektif yaitu dari sudut pandang peneliti sebagai seorang pengamat.
5) Tingkat formalitas
Muncul dari adanya kebutuhan dalam situasi tertentu untuk memberikan suatu
teori formal secara khusus dan seragam mengintegrasikan seluruh aspek-aspek teori
yang relevan.
No comments:
Post a Comment